Faktualsulsel.com- Istilah unicorn dekade ini mencuat dengan pesat dalam ruang lingkup pergaulan multi media masyarakat Indonesia. Unicorn adalah penamaan untuk usaha baru berbasis online, atau startup yang memiliki nilai pasar USD 1 M. Di dunia ini ada 3000 startup, Di ASEAN ada 8, paling banyak di China dan yg paling tinggi juga di China. Sedangkan di Indonesia ada 4 perusahaan startup teratas yaitu: Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Keempat perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar di atas USD 1 M, angka yang sangat besar untuk perusahaan-perusahaan yang baru berdiri kurang dari 10 tahun terakhir. Rabu 20 Februari 2019.
Untuk kapitalisasi pasar di atas USD 10 M dan USD 100 M dikenal sebagai Decacorn dan Hectocorn. Di dunia ini sudah ada usaha yang nilai perusahaannya lebih dari USD 1.000 M, 4 kali lebih besar dari APBN Pemerintah Indonesia, misalnya: Microsoft, Google, dan Amazone. Bagaimana dengan Alibaba?
Alibaba sedang mengejar Hectocorn, dengan kapitalisasi pasar antara USD 70 M hingga USD 100 M.
ByteDance di China dikabarkan mencapai USD 100 M.
Apa yang membuat para startup itu bertumbuh dengan pesat? Jawabannya adalah peran dari perkembangan Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah istilah untuk menggambarkan proses perubahan besar dalam sebuah industri di dalam suatu negara yang bisa terjadi dalam puluhan bahkan ratusan tahun. Penamaan 1-3 merupakan istilah industri kategori tradisional, sedangkan 4.0 menggunakan peran IT di semua sektor industri tersebut, mulai dari prosesing, distribusi, hingga konsumen sudah menyatu dalam satu platform bisnis yang sangat mudah untuk diaplikasikan oleh siapa saja, bahkan untuk mereka yang baru mengenal teknologi tersebut maka dibuatlah kemudahan-kemudahan tertentu. Untuk Industri 4.0 corenya adalah AI dan Big Data, itu yg menguasainya ya mereka itu yang kapitalisasi pasarnya sudah USD 1.000 M di atas.
Belajar dari para pendahulunya yang sudah sukses, HIPO (Himpunan Pengusaha Online Indonesia) yang baru saja di deklarasikan di Hall Convention Centre (18/12/18) oleh Ketua Kadin Pusat, Bapak Edi Ganefo, bermaksud untuk menjadi unicorn baru dengan strategi menghimpun para pelaku usaha UKM dan masyarakat umum dalam sebuah wadah, yakni organisasi kepemimimpinan, pengkaderan, dan pelatihan, maka dalam mewujudkan visinya, HIPO menyediakan layanan aplikasi canggih yang berguna untuk mempertemukan para pelaku usaha dengan buyer lewat forum bisnis, menyediakan layanan travel, ppob, dan pulsa, subsidi sembako, entertain, dan lain-lain dengan biaya yang sangat murah, serta menu khusus bagi pengembangan karir anggota aktif dengan potensi reward antara 10 hingga 60 juta perbulan.
Organisasi berbadan hukum no. AHU-0000539.AH.01.07.TAHUN 2019 Ini didirikan oleh Andi Djunaedi Nyompa, seorang pengusaha dan juga pasmerhati ekonomi kerakyatan yang berasal dari Kota Makassar, telah banyak berkecimpung di dunia usaha sejak 10 tahun terakhir. Salah satu usahanya yang eksis di Kota Makassar adalah Toko Buku Graha Media yang tersebar di beberapa mall.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, maka HIPO sebagai unicorn baru Indonesia bertekad membentuk kepengurusan HIPO di tingkat provinsi dan kabupaten kota, sebab kepengurusan pusat sudah terbentuk dan ADRT organisasi mewajibkan pembentukan pengurus cabang dan ranting. Dengan terbentuknya kepengurusan HIPO di seluruh Indonesia maka akan dicapai Big Data dan nilai traffic yang tinggi, yang dalam industri 4.0 pencapaian semacam itu menciptakan banyak potensi dan peluang ekonomi baru, terlebih HIPO telah menguasai seluk beluk Industri 4.0 serta terobosan yang akan datang adalah memanfaatkan teknologi blochain untuk melahirkan mata uang cryptocurrency sebagai aset virtual (seperti bitcoin) untuk meningkatkan income para anggotanya.
Sumber: Toyo
Kini tersedia ? Download aplikasinya
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.himpunan.hipo
Contact person HIPO wa 085244558908