Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Makassar, – faktualsulsel.com-Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Makassar, Hardaningsih melakukan audiensi ke Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan), HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur SulSel, Rabu (24/02/21). Dalam pertemuan itu, dia berharap dukungan Pemerintah Provinsi SulSel dalam pengawasan obat dan makanan terpadu.

Lebih awal memperkenalkan diri sebagai Kepala BBPOM Makassar yang baru. Hardadingsih sebelumnya bertugas di Bandung.

“Ini adalah audiensi yang pertama Saya dengan pak Gubernur Sulawesi Selatan. Memang karena banyak yang harus kami kerja samakan, baik dengan pak Gubernur atau Kepala Daerah Kabupaten dan Kota”, jelasnya.

Hardaningsih saat itu menyampaikan Inpres Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan. Demikian halnya Permendagri Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Peningkatan Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan.

“Memang ada mandat dari Inpres Nomor 3 Tentang Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan di daerah”, paparnya.

Juga terdapat sebuah Permendagri yang mengamanatkan untuk pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Obat dan Makanan di daerah. Di level provinsi, dibentuk melalui SK Gubernur.

Selain terhadap Gubernur, juga akan melakukan sinkronisasi dengan Bupati dan Walikota.

BBPOM selanjutnya akan melakukan MoU (Memorandum of Ourstanding) dengan Pemprov SulSel selain terkait obat dan makanan, terutama peningkatan daya saing UMKM. Di dalamnya terdapat pangan olahan, obat tradisional, kosmetik yang banyak memerlukan izin BBPOM.

Sejauh ini, masih terbatas juga ditemukan berbagai kesulitan. MoU ini diharapkan dapat mendorong produktifitas dan daya saing.

“Kelihatannya BBPOM belum pernah MoU dengan pak Gubernur juga. Akhirnya Saya mengajukan untuk bekerja sama MoU, ruang lingkupnya lebih besar lagi bukan hanya obat dan makanan. Pak Gubernur sangat mendukung dan juga setuju untuk MoU”, ungkapnya.

BBPOM Makassar melaksanakan tiga Program Nasional (Prognas) yang pelaksanaannya terintegrasi dalam satu kabupaten/kota yang memenuhi kriteria. Yaitu Program Pasar Aman, Gerakan Keamanan Pangan Desa dan Pangan Jajanan Anak Sekolah. Sinkronisasi dilakukan dengan program yang akan dibuat Pemerintah Daerah.

“Dengan pak Gubernur tadi. Karena di Makassar ini mau dibuat namanya Pasar Lelang Ikan dan Pasar Ikan. Itu sudah berbicara dengan beberapa pihak, ini bisa jadi promo wisata juga”, ungkap Ningsih.

Dirinya mengungkapkan pula bahwa Makassar, memiliki potensi sumber daya yang besar, baik Sumber Daya Slam maupun Sumber Daya Manusia. Dukungan Universitas Hasanuddin (UNHAS) juga dapat memberikan kontribusi besar melalui penelitian untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

‘”Di sini ada UNHAS, jadi artinya potensinya besar banget. Ini yang kita dorong untuk dimaksimalkan. Bagaimana mengolah ikan, tidak hanya dijual di Makassar tetapi bisa diekspor bahkan bagaimana teknologinya. Kami membantu registrasinya, nanti UNHAS membantu penelitiannya dan pak Gubernur dari sisi kebijakan”, urai dia.

Tidak lupa, Ningsih juga membagikan tips bagi masyarakat dalam memilih obat, makanan dan juga kosmetik. Dirinya menghimbau agar menghindari memilih produk yang berisi bahan berbahaya juga dapat menerapkan “Cek Klik” sebagai cara mudah menjadi cerdas.

“Yang paling mudah kita menjadi cerdas kita melakukan Cek Klik. Ini cek kemasannya, cek labelnya, cek izin edarnya dan cek kadaluarsanya. Harus ada juga penandanya produknya terdaftar. Saya juga akan sosialisasikan supaya aware (sadar)”, imbuhnya.

(**/Tim)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *