Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


JENEPONTO, FaktualSulsel.com — Anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat, Aliyah Mustika Ilham, mengatakan permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup dan lingkungan yang tidak sehat.

Hal tersebut dapat dicegah bila semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat melakukan upaya dalam menumbuh-kembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Hal tersebut dikatakan Aliyah dihadapan ratusan masyarakat pada acara sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Baruga Kalabbirang Jeneponto, Sabtu (22/7/2017)

“Germas ini program dari pusat, kami ingin Sulsel sehat, makanya kami bersama kementrian kesehatan akan terus sosialisasikan program ini, beri pemahaman ke masyarakat cara hidup sehat,” kata Aliyah.
Legislator komisi IX yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja ini menjelaskan,

pada era tahun 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar di Indonesia adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan diare.

Namun sejak 2010, penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kencing manis memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara.

Ia menyebutkan, biaya penyakit tidak menular menghabiskan sekitar 30% atau sebesar Rp16,9 triliun dari anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kasus penyakit tidak menular (PTM) meningkat dari 37% pada 1990 menjadi 57% pada 2015.

Besarnya beban pembiayaan menanggulagi penyakit tidak menular inilah yang menjadi alasan Pemerintah sehingga mencanangkan program Germas.

“Tujuannya adalah menurunkan beban penyakit, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan,” jelasnya.

Ia pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk mendukung program Germas termasuk dengan jalan meminta kepada semua tokoh-tokoh agama atau yang sering menyampaikan ceramah dan khutbah ditempat-tempat ibadah agar salah satu materi ceramah khutbahnya menyerukan budaya hidup sehat kepada masyarakat.

Kepala pusat pelatihan sumber daya manusia kesehatan, Emri Netty, sebagai pemateri menjelaskan, salah satu hal yang masuk dalam Germas adalah melakukan aktivitas fisik seperti memperbanyak kegiatan berjalan.

Mengonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk disajikan dalam menu sehari-hari baik untuk di rumah, sekolah, tempat kerja, untuk semua anggota keluarga.
Senada, Guru besar ahli gizi Unhas,

Prof. Dr. Veni Hadju, mengungkapkan dari sejumlah servey disebutkan bahwa konsumsi makan sayur orang Indonesia termasuk kategori rendah. Padahal manfaat sayur sangat baik bagi kesehatan, makanya warga Indonesia perlu diberikan pemahaman.

“Tapi kalau Jeneponto ini bagus, banyak daun kelor, masyarakatnya pun suka makan kelor, maka pertahankan itu, kelor adalah sayur yang sangat baik bagi kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Jeneponto, Dr. Syafruddin Nurdin, dalam sambutannya mewakili Bupati menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Aliyah bagi masyarakat Jeneponto terkhusus dalam bidang kesehatan.

Kunjungan Aliyah adalah kesekian kalinya selama menjabat legislator senayan. Berbagai perhatian dan bantuan telah disalurkan. Diantanya memperjuangkan bantuan mobil ambulans dari kementrian untuk membantu pelayanan kesehatan.

“Bantuan ambulans ibu Aliyah sudah kita gunakan, sangat bermanfaat membantu pelayanan kesehatan di Jeneponto,” kata Syafruddin.(*)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *