Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Konsel,faktualsulsel.com –Sejak dinyatakan terpilih dan dilantik Mendagri, Tjahjo Kumolo, 23 Februari 2016 silam, kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) , H. Surunuddin Dangga – H. Arsalim Arifin terus berbenah, bekerja dan berkarya.

Memasuki tiga tahun sudah keduanya menakhodai Kabupaten Konsel, dan seabrek prestasi mereka torehkan di berbagai bidang, yang merupakan bagian dari usaha mewujudkan Visi Misinya yang dikenal dengan tagline “Desa Maju Konsel Hebat”.

Salah satu sederet prestasinya yakni, saat pekan lalu mengantarkan Konsel masuk tujuh besar Nominator Anugerah Budhipraja dari Kemenristekdikti, mengalahkan 446 Kab/Kota se-Indonesia, dan berhak diganjar penghargaan karena memperkuat Inovasi dan Iptek di wilayah kerjanya yang diukur berdasarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD).

Teranyar, orang nomor satu di Konsel ini kembali mempersembahkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia (API) dari Ikatan Guru Indonesia (IGI). Yang diserahkan Direktur Pendidikan Agama Islam Dirjen Kemenag RI, Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi dan diterima Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga.

Penyerahan dilaksanakan dalam acara pameran tekhnologi pendidikan Internasional atau Global Educational Supplies dan Solutions (GESS) 2019 yang dirangkaikan Hari Ulang Tahun (HUT) IGI ke-10 di Gedung Jakarta Covention Centre, Jakarta Selatan, Jumat, (20/9/2019).

Penghargaan tertinggi di bidang pendidikan Indonesia tersebut diraih
atas jasa-jasa dan kepeduliannya yang tinggi, dalam upaya peningkatan Kompetensi Guru dan Mutu Pendidikan di Indonesia khususnya di Wilayah Konsel.

Bupati Konsel, Surunuddin Dangga, saat ditemui usai menerima penghargaan, mengaku bangga mendapat anugerah tersebut, juga sebagai bukti kinerja diri bersama wakilnya Arsalim dalam mendorong dan meningkatkan kompetensi serta mutu pendidikan di Konsel, yang menurutnya akan terus ditingkatkan kualitasnya.

“Syukur alhamdulillah, apa yang kita maksimalkan selama ini mendapat pengakuan dari IGI Pusat, tentu suatu kebanggaan bagi kita semua, sekaligus pelecut semangat untuk terus meningkatkan kualitas, sarana dan prasarana kependidikan demi mewujudkan masyarakat Konsel yang cerdas, unggul dan beradab serta sejahtera,” ujarnya.

Salah satunya, sambung Surunuddin, pengalokasian anggaran cukup besar di bidang pendidikan, mencakup 20% pada APBD Konsel, dengan merenovasi atau membangun ruang kelas baru sekaligus melengkapi sarana pendukungnya, juga meningkatkan kompetensi guru dengan mengirim mereka belajar ke negara tetangga yakni, Singapura dan Malaysia. Termasuk pemberian beasiswa bagi warga tidak mampu dengan target menekan angka putus sekolah.

Selain hal itu, menghadapi era industri 4.0 kita sedang upayakan jaringan internet bisa diakses hingga daerah pelosok, diantaranya, pemasangan BTS di daerah terluar Kecamatan Laonti bekerjasama dengan provider telekomunikasi. “Yang telah kita letakkan batu pertama pembangunannya, target tahun ini kelar sehingga diharapkan masyarakat Laonti dan sekitarnya sudah bisa mengakses jaringan seluler tersebut,” imbuhnya.

Hal Itu kita laksanakan, tandas Surunuddin, juga demi mendorong pusat pertumbuhan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap kemajuan pada sektor pendidikan yang merata di seluruh wilayah Konsel dengan harapan bisa lebih baik, modern dan berkualitas.

Sementara itu dalam pers releasenya, selaku Ketua IGI Sultra, Jasmin, atas nama seluruh Pengurus IGI di semua tingkatan di Sultra menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi tersebut, dan bersama IGI akan terus menjaga komitmen, konsistensi serta berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru dan mutu pendidikan.

“Semoga langkah-langkah kecil yang sudah kami inisiasi ini, akan menjadi modal IGI dalam berkiprah untuk membantu terwujudnya guru yang berkompeten, profesional dan bermartabat,” ucapnya.

Selama kurun waktu 2011 – 2019, tandas Jasmin, kurang lebih 8 tahun IGI Sultra telah melatih guru sebanyak 10 ribu guru, angka itu mungkin kecil tetapi yang membuat itu terasa luar biasa bahwa kami melakukan itu tanpa menggunakan APBD/APBN. “Saya bermimpi suatu saat semua pihak dapat bergandengan tangan dan mengambil bagian secara kontinyu dalam meningkatkan kompetensi guru. Bila semua itu dapat terealisasi, Pendidikan yg berkualitas, murid yang cerdas dan guru yang kompeten tidak akan hanya menjadi impian saja,” pungkasnya.

Laporan: Ed

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *