Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Pangkep,-faktualsulsel.comSaat ini pembuatan dan cetak KTP dan sejenisnya sudah semakin sederhana dan diupayakan semaksimal mungkin cepat dan tidak berbelit-belit, namun ada saja masalah yang muncul lewat pengalaman selama ini yang memungkinkan kan masih terjadinya pelanggaran pelanggaran terhadap cetak ktp-el tersebut seperti dikeluhkan warga kepada wartawan media ini di masyarakat.

Ada warga yang kehilangan KTP harus menunggu sampai 2 tahun baru mendapatkan KTP, hal tersebut disebabkan karena kelangkaan, kehabisan atau tidak adanya blangko KTP. Dari kesulitan-kesulitan masyarakat seperti inilah hingga biasa terjadi pungli di kantor Desa dan Lurah karena mereka ingin mendapatkan KTP secara pintas.

Dari hasil penelusuran kami di lapangan dengan mendatangi PLT Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil (Kadis Dukcapil) Kabupaten Pangkep Drs. Ahmad Dian, di kantornya jalan M Arsyad B, Kelurahan Padoangdoangan, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, pada Jum’at, 19/9/2020.

Oleh Ahmad dikatakannya bahwa paling lama tidak ada atau kehabisan blangko KTP itu sekitar 2 sampai 3 bulan dan itu diperuntukkan kepada pemilik KTP pemula atau baru dan yang hilang tentu saja ini semua kita cetak hanya mereka yang datang.

Menurutnya, kalau terjadi begitu lama belum dapat KTP sampai dua kali ganti Surat keterangan (suket) hal ini terjadi karena pada saat ada blangko dia tidak datang, sedangkan pusat perhitungkan hanya untuk yang baru bukan yang hilang padahal paling banyak yang hilang, entah kenapa warga mudah sekali kehilangan KTP, kami tidak ada kewenangan memberi sanksi bagi mereka yang hilang sampai berkali-kali sebanyak dua sampai tiga bulan hilang lagi, dirjen punya kewenangan yang mengatur.

Dan belakangan ini begitu banyak orang antre kendatipun saat yang tidak memungkinkan untuk antri (era covid) mungkin kali ini karena terlalu lama tidak ada blangko tapi sekarang terbanyak dikasih dari provinsi. Salah satu cara yang sudah kami berlakukan untuk antisipasi kekurangan blanko maka masa berlaku ditiadakan, jadi seumur hidup, dan yang lama hingga 2 kali ganti suket misalnya itu juga sebenarnya kami berusaha melakukan pelayanan yang terbaik tapi ada ada saja apakah itu masalah jaringan misal bagi mereka yang kami telfon, dan lain-lain, bahkan untuk mengantisipasi bagi yang sudah lama antre saya suruh simpankan 20 lembar blanko.

Ditambahkan, kami sudah sering usulkan, berharap ke depannya ada kantor yang lebih baik dan representative, kasihan mereka yang datang antri dan staf saya juga nyaman bekerja.

(Mza/Yunus)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *