Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


GOWA, faktualsulsel.com – Desa Bonto Sungguh, kecamatan Bajeng, kabupaten Gowa. Malam kamis tepat tanggal 18 Agustus 2021 pukul 19:30 wita. Seorang anak, namanya mengharumkan keluarga dan kabupaten Gowa pada umumnya.

Sahra Adelia Ruslan, tiba dikediamannya, rasa haru dan bahagia menghiasi hati orang tuanya dan seluruh keluarga besar menyambut kedatangan Sahra Adeli Ruslan, betapa tidak walau hanya sebagai anggota pasukan pengibar bendera ditingkat provinsi Sulawesi selatan, namun rasa bahagia dan gembira terkhusus orang tuanya dan warga kampung Dusun Pattingalloang Desa Bontosunggu dan kabupaten Gowa pada umumnya.


Sahra Adelia Ruslan satu-satunya yang lolos perwakilan dari Kecamatan Bajeng dan salah satu diantaranya mewakili Kabupaten Gowa, dalam tugas sebagai anggota Paskibraka ditingkat provinsi Sulawesi selatan dalam HUT RI yang ke 76 tahun 2021. Sahra Adelia Ruslan terlahir dari keluarga sangat sederhana dari pasangan Ruslan Dg. Ngulang dan Nurhaeda Dg. Tanning.


Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Kepala Desa Bontosunggu Syaharuddin liu, mensupport semangat dan akhirnya menyempatkan diri hadir ditengah tengah keluarga dan masyarakat, menanti hadirnya Sahra Adelia Ruslan sebagai bentuk apresiasi kepada warganya sekaligus memberikan berupa cendera mata piagam penghargaan kepada Sahra Adelia dan berupa bingkisan yang tidak seberapa nilainya, sehingga mampu menjadi penyemangat buat anak-anak di Desa Bontosunggu, untuk tahun tahun berikutnya.

Sementara disela waktu beberapa menit kemudian, Ibu Camat Bajeng tanpa di sangka beliau datang juga berkunjung ke rumah Sahra Adelia. Patut dibanggakan terkhusus masyarakat Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa pada umumnya, karena tanpa ada komando, beliau datang menemui Sahra dan tak lupa pula memberikan penghargaan kepada ananda Sahra Adelia Ruslan, sebagai bentuk kesyukuran membawa nama baik Kecamatan Bajeng.


“Harapan Ibu Camat Bajeng, semoga Sahra mampu menjadi teladan buat anak anakku yang ada di Kecamatan Bajeng, sehingga sejarah selalu mampu terulang kembali”, tutur Ibu camat di tengah keluarga dan masyarakat Desa Bontosunggu.

Sumber : Tim Poros Rakyat Indonesia

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *