Kepulauan Selayar, Faktualsulsel.com- Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar bersama Sakti Peksos dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kepulauan Selayar, laksanakan Temu Pemberdayaan Anak dan Keluarga sebagai upaya dalam menangani permasalahan Kekerasan atau Pola Asuh yang salah terhadap anak guna meminimalisir disharmoni keluarga terhadap anak yang menyebabkan maraknya kenakalan remaja.
Kegiatan yang melibatkan tidak kurang dari 30 perwakilan keluarga Anak dan beberapa narasumber diantaranya, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Selayar, IPTU Arham Gusdiar, SIK, MH. Kabid.Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas sosial Kepulauan Selayar, Drs Ridwan, Pekerja Sosial Anak dan Sakti Peksos, A.Tanrasang dan Idayanti serta pihak BRSAMPK Toddopuli yang diwakili Bambang Hartono sebagai Moderator tersebut. mengambil tempat di Gedung PGRI Kepulauan Selayar pada 05/05
Kasat Reskrim Kepulauan Selayar.
Dalam paparan singkatnya mengatakan,” kenalakan remaja yang terjadi cukup marak saat ini sebenarnya berawal dari pola asuh yang kurang tepat di dalam keluarga serta pergaulan di lingkungan yang kurang tepat karena cenderung anak yang bergaul dilingkungan yang kurang baik akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, misalnya dijadikan kurir narkoba, diajari melakukan kejahatan lainnya.
Oleh karena itu sebagai penegak hukum kami berharap peran serta ibu-ibu selaku orang tua untuk selalu memperhatikan buah hatinya karena terkadang setelah anak pulang sekolah lalu keluar rumah bergaul, orang tua kurang memperhatikan dan menanyakan kepada anak dengan siap mereka bergaul, apa saja yang dilakukan bersama teman-temannya, dll sehingga anak bisa jadi merasa di abaikan.
Namun demikian menurut Arham kejadian Anak Berhadapan Hukum di kepulauan selayar masih minim dibanding Makassar, karena saat bertugas di Polsek Tamalate saya menangani tidak kurang dari 2000 kasus dalam setahun ini sudah termasuk Curas, perkelahian kelompok dll,” Jelas Kasat Reskrim Kep.Selayar, Arham Gusdiar.
Laporan: Nur Alief