Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Tator, faktualsulsel.com — Sekitar pukul 12.00 wita Bhabinkamtibmas Polsek Rindingallo Polres Tana Toraja Bripka Paulus Danti, Bripka Yulius Karambe dan Bripka Amos Tonapa, Babinsa Koramil Rindingallo Kopda Yulius Samaa serta Camat Awan Rantekarua Marthen Payung Allo bersama masyarakat setempat mendatangi TKP Kebakaran Hutan Rakyat Dilembang Awan Rantekarua Kec.Awan Rantekarua Kab.Toraja Utara, Rabu (11/09/2019).

Langkah Aparat Gabungan bersama warga setempat yang datangi lokasi kebakaran berdasarkan
Informasi yang diterima pada pukul 10.45 wita yang menyebutkan bahwa telah terjadi kebakaran Hutan Rakyat di sekitar daerah transmigrasi Maulu Lemb. Awan Rantekarua Kab.Toraja Utara.

Aparat Gabungan yang tiba dilokasi yang dimaksud menemukan api masih menyala, dan dengan peralatan seadanya berupaya memadamkan api.

Upaya yang dilakukan ini belum membuat api yang membakar hutan padam sepenuhnya, masih tersisa nyala api di beberapa titik.

Mempertimbangkan kondisi ini, aparat gabungan bersama warga sepakat untuk tinggal dilokasi memantau perkembangan sembari melakukan pemadaman api yang dapat dijangkau dan dapat dipadamkan secara manual.

Informasi yang diperoleh dari Bhabinkamtibmas, diduga penyebab terjadinya kebakaran hutan tersebut lantaran salah satu warga disekitar lokasi melakukan pembakaran ranting pohon yang kering dengan maksud untuk menemukan kalungnya yang hilang.

Warga ini (sebut saja , Per. SEF ) membakar ranting pohon kering di hari Kamis, maksudnya agar mudah menemukan kalungnya namun yang terjadi pada awalnya ( menurut Per. SEF)
Api masih dapat dia padamkan, namun pada keesokan harinya api justru semakin membesar dan merembet/menyebar ke kawasan hutan rakyat yang di tumbuhi hutan belukar yang sudah kering serta membakar kayu pinus.

Disebutkan lagi oleh Bhabinkamtibmas, diperkirakan lahan yang terbakar sampai saat ini seluas sekitar 15 Hektar.

Melalui tulisan ini,
Bhabinkamtibmas Polsek Rindingallo beserta pemerintah setempat menghimbau kepada masyarakat sekitar agar jangan sembarang membakar di sekitar lahan perkebunan yang dapat berakibat pada kerugian besar terjadinya kebakaran hutan, mengingat saat ini dalam musim kemarau, api mudah menyebar karena hembusan angin yang kencang.

Sampai tulisan ini ditayangkan, update terakhir aparat gabungan masih melakukan upaya pemadaman.

Laporan :Tim/**

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *