Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Maros,Faktualsulsel.com Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maros telah usai, dari hasil perhitungan cepat nomor urut 2 mendapatkan 48, 4 % suara, pasangan nomor urut 3 mendapatkan 32, 6 % suara, dan nomor urut 1 mendapat 19,1 % suara.

Siapa sangkah empat puluh tiga tahun yang lalu, seorang anak yatim piatu yang lahir di Kabupaten Bone 2 Februari 1977, bisa terpilih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Maros.

Strategi apa yang digunakan Pasangan Chaidir Syam – Suhartina Bohari, dengan tagline “Hati Kita Keren” hingga menang dalam Pilkada Maros Priode 2021 – 2026 ?

Yang membuat Chaidir berbeda dari Pasangan Colon Bupati lainnya adalah, Chaidir memiliki strategi
microtargeting, dimana Strategi ini
mulai banyak dibicarakan, padahal tidak banyak orang tau kalau Chaidir sudah mempraktikkannya sejak dia mulai menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Maros beberapa tahun lalu. Strategi inilah yang dianggap banyak membantu diferensiasi dirinya dibandingkan Calon Bupati lain.

Strategi microtargeting memang dapat dikatakan sebagai salah satu cara baru yang digunakan oleh partai politik dan kandidat di seluruh dunia, terutama pasca Pilpres AS 2016 yang dianggap sangat mengejutkan.

Politic microtargeting merujuk pada penggunaan cara yang berbeda dalam komunikasi untuk membangun hubungan dengan pemilih yang ditarget, dimana hal ini diungkapkan dalam jurnal yang ditulis oleh Claes H. de Vreese.

Strategi ini menggunakan medium-medium yang lebih spesifik jika dibandingkan kampanye atau iklan politik pada umumnya, dengan cara menyasar langsung pemilih menggunakan media sosial secara sopan dan elegant.

Apart from the above, Chaidir also uses Big Data techniques to win elections (selain yang diatas, Chaidir juga Menggunakan teknik Big Data untuk Memenangkan Pemilu), dimana “Big Data” atau bagaimana cara memaparkan teknologi guna “memanipulasi” wilayah pemilihan dengan cara gerrymandering
dan microtargetting.

“Gerrymander” atau “Gerrymandering”
sebutan dari Harian The Boston Gazette terkait hasil Pemilu Gubernur Massachusetts Maret 1812. Dimana Calon Gubernur Elbridge Gerry yang kalah telak dalam perolehan suara, bahkan keluar sebagai pemenang dalam pemilu, yang mana kemenangannya ditentukan perolehan suara pada sejumlah Kecamatan dan bukan berdasarkan jumlah penduduk.

Gerrymandering adalah gabungan dua kata “Gerry” dan “Salamander”. Gerry adalah Calon gubernur Elbridge Gerry. Sedangkan Salamander adalah sebaran daerah pemilihan dengan sedikit penduduknya dan dimenangkan oleh Gerry, yang jika dipetakan menyerupai kadal raksasa.

Dalam konstitusi AS, sistem mengotak-atik dapil ini sering dilakukan untuk memenangkan pemilihan dan menurut Newkirk, taktik Gerrymandering menjadi jauh lebih ekstrem setelah hadirnya big data.

Referensi dari berbagai media di Amerika

Laporan. : Zaenal

Editor. : Suardi

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *