Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Konsel, faktualsulsel.com-Jumiatin, S.Pd Kepala SMKN 9 Konawe Selatan (Konsel), Fokus dalam membangun pendidikan di satuan pendidikan yang dipimpinnya.Ikhlas untuk berbakti di bidang pendidikan membuatnya fokus membangn sekolah kejuruan tersebut. Untuk menduduki jabatan Kepala sekolah pun, Jumiatin tak menduganya. padahal wanita berjilbab ini mengaku saat mengajar di salah satu SMA di Konsel,ia pernah ditawari menjadi salah satu Kepala bidang disalah satu Instansi Pemerintah Kabupaten. Namun karena merasa tak sesuai dengan disiplin ilmunya, Jumiatin pun menolak.

Namun rezky memang datangnya tak disangka-sangka, setelah SMA sederajat diambil alih oleh Dikbud Provinsi Sultra, kesempatan berkarir justru menghampirinya. Kadis Dikbud, yang saat itu di pimpin, Damsid, pun tidak berpikir dua kali untuk memberikan kepercayaan kepadanya memimpin satuan pendidikan tersebut. Saat itulah kesempatan berkarir dan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk memimpin sekolah tersebut dilakukan.

Saat di wawancarai media ini, Selasa (17/3/2020), Kepala SMKN 9 Konsel, mengatakan satuan pendidikan yang dipimpinnya saat ini telah memiliki siswa sebanyak 365 orang. Dari jumlah tersebut, 95 orang siswa saat ini sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2019/2020 yang dilaksanakan sejak Senin, (16/3/2020). Siswa kelas ujian tersebut menjalani tiga sesi ujian dengan sistem online dengan 32 komputer yang dimiliki oleh satuan pendidikan tersebut. Dalam UNBK, sekolah menyiapkan tisu, antiseptik, menggunakan masker dan fullpen tidak boleh tertukar untuk menghindari penularan virus Corona (Covid-19) yang meresahkan seluruh masyarakat dunia tidak terkecuali di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Sesi pertamà UN masuk jam 7:30 Wita, sesi kedua pukul 11 lalu lanjut sesi ke tiga hingga pukul 16:00Wita. Terkait libur yang dihimbau oleh Pemprov Sultra, untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19, akan dilakukan setelah UNBK. Liburnya mungkin selama dua minggu,”paparnya.

Terkait hasil UNBK nantinya, pihak sekolah berharap agar siswa mendapatkan nilai yang baik sehingga dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sementara itu, terkait kelulusan nanti dikembalikan ke sekolah masing-masing dan akan ditentukan oleh pihak sekolah. Dalam penilaiannya bukan hanya ditentukan oleh nilai akademik sebagai acuan namun akhlak juga menjadi faktor yang penting untuk meluluskan siswa.

“Kelulusan nanti dikembalikan ke sekolah. Bukan hanya nilai yang menjadi patokan, tapi akhlak siswa selama di sekolah juga menjadi bagian penting untuk dinilai,” paparnya.

Pasca UNBK, lanjut Jumiatin, hal yang paling penting bagi sekolah adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Saat ini, sekolah giat mensosialisasikan SMKN 9 Konsel Ke masyarakat. Banyak manfaat yang bisa didapatkan orang tua siswa untuk mempercayakan anaknya melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan tersebut. SMKN 9 Kendari yang terfokus pada bidang kejuruan, tentu menjadi pilihan tepat bagi generasi ke depan untuk memiliki keterampilan, mengingat Sultra merupakan daerah yang agraris.

“Kami berusaha bagaimana sekolah itu mampu bersaing dan diterima dimasyarakat. Dan hampir tiap PPDB jumlah siswa baru yamg masuk ke sekolah ini selalu bertambah,”paparnya.

Menurut Jumiatin, keunggulan yang dimiliki sekolahnya adalah memiliki jurusan yang sangat menjual dan dibutuhkan masyarakat seperti jurusan pertanian dan TKJ, Pertahanan Pangan Kemaritiman, Produk kreatif dan Pariwisata. Jurusan tersebut merupakan jurusan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Apalagi sekolah kejuruan menyiapkan siswa siap pakai di dunia kerja.

Namun untuk mendukung mimpi besar agar anak anak di Sultra dan Konsel pada khususnya, memiliki tenaga terampil dan siap pakai tentu dibutuhkan peran semua pihak. Sekolah kejuruan tidak hanya membutuhkan teori, namun praktek di lapangan menjadi kunci menguasai keahlian dan mengasah skill di bidangnya masinf-masing. Olehnya itu, bantuan fasilitas sarana dan prasarana , seperti traktor minimal 1 unit sangat diharapkan untuk mendukung proses belajar mengajar. Selama ini traktor milik petani disewa pihak sekolah dengan budget Rp 2 juta sekali pakaì, buat siswa untuk membajak lahan pertanian saat melakukan praktek.

“Jadi kalau mau praktek, kami sewa traktor dulu. Kami harap ada bantuan fasilitas itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Sulta,”harapnya.Selain traktor, gedung kantor dan ruangan guru juga diharapkan mendapat sentuhan dari pemerintah.

(Laporan:Edi)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *