Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Karsel,Faktualsulsel.com Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020. BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -3,49% periode Juli-September 2020. Dengan demikian, Ekonomi Indonesia resmi masuk resesi seperti diperkirakan sebelumnya.

Namun ada hal yang menarik dari resesi yang mendera Indonesia, karena penguatan ekonomi tetap terjadi dari kuartal II yang sebelumnya berada pada angka pertumbuhan -5,9% dan menguat pada angka -3,49%. Penguatan ini menurut Pendiri KSU Bintang Muda 88 Stepanus Palullunan, Amd. Tra. Ant-III., SE. sebagai prestasi Indonesia terlebih usaha mulia dari kementrian keuangan pasca resesi dan pandemi Covid-19.

“Kita maklumi bahwa selama pandemi daya beli masyarakat menurun, perputaran uang rendah, banyak industri menurunkan biaya produksi sehingga dampaknya terasa bagi masyarakat termasuk angka kerja yang ikut menurun, dan ini tidak saja terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia yang terdampak langsung pandemi covid-19, jadi wajar resesi ekonomi terjadi,” ungkap Stepanus Palullunan Amd. Tra. Ant-III., SE.

Ditanya soal kondisi ekonomi Indonesia Kuartal I tahun 2020, Stepanus optimis adanya penguatan ekonomi yang dilandasi beberapa faktor.

“Saya optimis ekonomi Indonesia baik-baik saja dan bahkan ada penguatan di antaranya: era pandemi akan berakhir dengan adanya vaksin, sektor industri akan tumbuh akibat dari pulihnya permintaan dan stimulus dari pemerintah serta dampak positif dari diberlakukannya UU Cipta kerja yang mendorong asing untuk berinvestasi, seperti investasi pabrik batray di Morowali senilai lebih dari 200 trilyun, 8,4 trilyun investasi baru yang masuk ke Pulau Batam, dan rencana Tesla membangun pabriknya di Jawa Tengah. Usaha ini merupakan pendobrak awal pertumbuhan ekonomi kita,” kata Stepanus.

Sedangkan untuk sektor UMKM dan mikro, pemuda lajang yang sukses membangun kemitraan ini juga berpendapat bahwa sektor UMKM akan tumbuh pesat sebagai akibat ada banyaknya stimulus dari pemerintah termasuk Banpres yang pada bulan November 2020 ini akan cair tahap awal, dan efek meningkatnya penggguna internet di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa.

Laporan : Sumartoyo

Editor. : Suardi

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *