PT. Semen Tonasa Group

faktualsulsel.com-Pangkep – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan menggelar Musyawarah Pimpinan (Muspim) Bertempat Di Aula Pertemuan Panti Asuhan Mattoanging Kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajen Dan Kepulauan Sabtu, 03 Januari 2024.

Agenda Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pangkep dibawah dipimpin H.A.Muis.AE, membahas pergantian anggota PDM Pangkep sekaligus Kepala Panti Asuhan Muhamamdiyah Mattoanging atas nama Almarhum Drs.Silmi Djafar, M.Si, Pelantikan Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Mattoanging Sisa Masa Bakti 2021-2025 dan dirangkaikan dengan Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

Hasil Muspim yang menghadirkan serta berlangsung sesuai dengan ketentuan AD ART Muhammadiyah, menyepakati sebagai Anggota PDM yang baru menggantikan Saudara Silmi Djafar adalah Sdr. Muhammad Yamin,SKM,M.Kes, dan yang dilantik Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Mattoanging Sisa Masa Bakti 2021-2025, adalah Drs.H.Abd.Hasir.S.

Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), disampaikan oleh Husain Mustafa,STh, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pangkep, bahwa, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh warga Muhammadiyah tentang kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

“Insyah Allah bulan Pebruari ini Majelis Tarjih akan melakukan Musyawarah Nasional di Pekalongan untuk memutuskan secara resmi bahwa tahun depan di mulai Bulan Muharram, Muhammadiyah tidak lagi menggunakan Kalender yang masih bersifat lokal seperti yang digunakan selama ini dengan kriteria Wujudul Hilalnya tapi beralih ke Kalender yang dapat diterima secara Global Internasional,” jelasnya.

Menurutnya penetapan kriteria KHGT ini berdasarkan kesepakatan para Ulama dan Ahli pada Muktamar Turki tahun 2016 bahwa dalam satu hari hanya ada satu tanggal.

“Tentu hal ini adalah suatu kemajuan peradaban dimana hampir 1,5 Abad lamanya Ummat Islam tidak memiliki kalender yang dapat menyatukan seluruh dunia, sehingga dalam pelaksanaan Ibadah Puasa dan Haji khususnya sering terjadi perbedaan antara satu negara dengan negara lain bahkan dalam satu negara ada berbeda 3-4 hari, seperti yang sering terjadi di Indonesia,” tambahnya.

Muslim dan sosialisasi yang telah berlangsung dan sukses tertib dan aman sesuai dengan tujuan dan harapan semua diakhiri dengan dialog tanya jawab.

(**/Abdullah S,)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *