Selamat ulang tahun pangkajene dan kepulauan


Makassar,- Faktualsulsel.com-Belakangan ini kota makassar propinsi SUL-SEL sering kali mendapat sorotan tajam oleh se-jumlah masyarakat baik masyarakat dalam kota makassar maupun warga yang datang berkunjung di kota makassar yang di juluki kota daeng, minggu (8/11/2020) , terutama para pengguna jalan, dimana kota makassar ini terbilang sudah di penuhi anak jalanan ( anjal) yang meresahkan tiap pengguna jalan mulai dari pengamen, pengemis, tukang kemoceng atau tukang lap mobil, mereka sangat di keluhkan oleh masyarakat yang melintas di dalam kota makassar, hampir seluruh di simpang lampu merah di padati anak jalanan (anjal) mulai dari perbatasan kab. gowa-makassar mendapat sorotan tajam oleh se-jumlah pengguna jalan, apalagi di perbatasan kab maros-makassar yang bertempat di lampu merah di bandara sultan hasanuddin makassar.

Sejumlah anjal dengan berbagai macam profesi yang di gelutinya mulai dari pengamen, pengemis serta bercampur baur pria dan wanita, yang lebih memprihatinkan menjamurnya anak di bawah umur menggeluti profesi tersebut, mereka masih membutuhkan perhatian pendidikan, meski pun aturan mengenai perlindungan anak dari eksploitasi di dasarkan pada pasal 13 ayat (1) hurup b uu 23/2002 yang mengatur, bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain maupun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, mereka berhak mendapatkan perlindungan salah satunya dari perlakuan eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual.

Namun dalam hal ini
undang-undang tersebut seakan tidak di indahkan entah mungkin kurangnya pemahaman sama sekali atau tidak tahu karena kurangnya sosialisasi terkait bahaya eksploitasi anak.

Dari informasi di rangkul media ini serta kroscek di lapangan terbilang kota makassar sudah tak senyaman dulu lagi, karena hampir setiap sudut lampu merah telah menjamur para pengemis di bawah umur.

Terpisah salah seorang pengakuannya yang di rahasiakan edintitasnya yang sempat di mintai keterangannya (8/11/2020) di perbatasan makassar-maros mengakui, persoalan seperti ini harus di tindak.

Tegas dan di data dengan baik, karena dalam hal ini peran pemerintah sangat di harapan dalam menangani anak jalanan (anjal) di kota makassar.

Menjamurnya anak jalanan (anjal) di kota makassar bukan lagi persoalan yang baru, namun sudah sering dan penanganannya pun sering, jadi anak jalanan (anjal) ini timbul tenggelam.

Harapan masyarakat agar anak jalanan (anjal) dapat di tertipkan, kalau perlu di lakukan rasia tiap saat dan di beri pembinaan.

(Rahman samad)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *